Posted on Leave a comment

11 Trend Human Resources 2023: Apakah Masih Ada Cahaya Untuk Karyawan di Tahun yang Gelap Nanti?

Adanya pandemi yang terjadi dalam kurun waktu beberapa tahun ini, nampaknya telah mendorong upaya transformasi digital. Banyak perubahan yang terjadi di sekeliling kita, termasuk dalam cara kita bekerja. 

Akibatnya, kini hubungan antara karyawan dengan atasan pun turut berubah pula. 

Dengan adanya hal tersebut, Academy to Innovate HR memperkirakan HR akan dihadapkan dengan resiko ketinggalan apabila kurang melek pada perubahan mendasar dalam cara bekerja kedepannya. 

Terlebih, adanya ancaman resesi yang akan terjadi pada tahun mendatang, menjadi satu hal tambahan yang juga perlu dibenahi.

Meski demikian, 2023 dipercaya merupakan tahun yang tepat bagi para HR untuk membentuk ulang proporsi nilai yang telah berganti pasca terjadinya pandemi. Dengan kata lain, HR dapat membuat dampak yang luar biasa pada organisasi jika dapat membuat keputusan yang tepat guna.

Untuk itu, kami sudah menyiapkan beberapa trend HR yang kemungkinan akan terbentuk di tempat kerja pada tahun 2023.

 

  • Fokus pada well-being secara menyeluruh

Permasalahan seputar kesejahteraan, baik dalam hal emosional maupun secara finansial menjadi hal yang krusial selama pandemi berlangsung. Karena tidak bisa dipungkiri, banyak kejadian yang membuat kecemasan meningkat dan membuat kita terganggu. Seperti gelombang lay-off yang tengah marak serta ancaman resesi yang diperkirakan akan terjadi.

Dalam hal ini, memfokuskan well-being secara menyeluruh dilibatkan secara proaktif kepada tiga hal, menyangkut mental, fisik, dan finansial. Akan tetapi, sebelum melakukannya kepada karyawan, pastikan dulu kamu sebagai HR menerapkannya pada diri sendiri. Karena akan sulit bagi kamu untuk membantu yang lain secara maksimal, bila masalahmu sendiri saja belum selesai.

 

  • Ciptakan Ekosistem yang disertai tujuan

Tujuan yang dimaksud dalam hal ini merupakan suatu hal yang bernilai dalam keterikatan dan dihargai oleh berbagai generasi. Baik itu Gen Z yang baru saja bergabung ke perusahaan atau boomer yang sedikit lagi akan pensiun.

Perlu diingat, sebuah organisasi tanpa tujuan besar tak akan bisa mempertahankan talenta terbaiknya. Dikarenakan tidak adanya sense of belonging atau rasa keterikatan antara karyawan dengan tempat mereka bekerja. Buruknya lagi, ini bisa menimbulkan mereka untuk melakukan perilaku quiet quitting.

 

  • Inklusi pada seluruh karyawan

Keberagaman dalam tempat kerja merupakan hal yang akan diperhatikan pada tahun 2023. Sikap inklusif dalam hal ini, disandarkan pada menghargai anggota tim, mampu memunculkan beragam perspektif, dan menciptakan suasana yang membuat orang merasa bahwa pendapat dan kontribusi mereka berarti.

Untuk menjadi seorang yang inklusif, kamu harus memulainya dengan empati. Dikarenakan dalam konsep ini, kamu sebagai HR diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengelola sekelompok orang dari ragam yang berbeda, tapi tetap bisa menunjukkan rasa hormat terhadap keunikan dari setiap orang, tanpa ada bias di dalamnya. 

 

  • Berinvestasi pada pekerja tanpa meja

Selama pandemi kemarin, pekerja tanpa meja kerap kali menjadi sorotan. Berbeda dengan pekerja kantor yang melakukan work from home, mereka harus tetap berjuang demi meraup pundi-pundi uang. Atau mereka yang memang bekerja sebagai garda terdepan, seperti tenaga medis.

Adapun, data dari Oliver Wyman Forum mengatakan bahwa sekitar 1 dari 12 pekerja tanpa meja telah beralih ke jenis pekerjaan yang berbeda. Dari sini, HR bisa menawarkan mereka peluang yang sama dengan pekerja kantor pada umumnya. Tentu saja, ini membutuhkan pelatihan ekstra di awal, akan tetapi ini bisa menjadi hal yang menarik.

 

  • Membentuk kembali pembelajaran di tempat kerja

Pembelajaran yang dimaksud merupakan pengembangan keterampilan yang selaras dengan kemampuan yang dibutuhkan organisasi untuk menjadi kompetitif. Hal ini bisa mencakup keterampilan teknis, seperti otomatisasi AI dan intelijen bisnis maupun soft skills, seperti komunikasi, manajemen waktu, dan berpikir kritis.

 

  • Penerapan sistem Hybrid dan Remote working

Belakangan ini, banyak sekali bertebaran lowongan kerja dengan sistem hybrid atau remote. Keduanya menjadi marak pasca adanya pandemi dan digandrungi oleh para pekerja sekarang, dikarenakan mereka tidak perlu repot-repot untuk sering datang ke kantor.

Meski demikian, terdapat beberapa hal yang dikhawatirkan dari sistem bekerja modern tersebut, yaitu kurangnya komunikasi dan kesepian pada diri karyawan. Peran HR di sini untuk menemukan solusi terbaiknya, apakah dengan membuat suasana kantor menjadi lebih nyaman atau terus mempelajari cara yang paling efektif dalam kedua sistem kerja tersebut.

 

  • Kelola ekosistem karyawan

Mengelola ekosistem karyawan menjadi trend yang juga akan berlangsung selama 2023. Memberikan pengetahuan kepada karyawan terkait apa saja hal yang harus atau bisa dilakukan ketika berada di dalam maupun di luar jam kerja penting dilakukan karena bisa menyangkut reputasi organisasi.

 

  • HR goes to Metaverse

Gartner memperkirakan bahwa pada tahun 2026, 25% orang akan menghabiskan setidaknya satu jam per hari di metaverse. Diperkirakan, organisasi terkemuka di dunia akan menggunakan 2023 sebagai titik awal untuk beberapa kegiatannya dalam Metaverse, termasuk acara virtual, orientasi karyawan, pameran karir, dan rapat. Ada juga potensi untuk menggunakan metaverse untuk pembelajaran dan pelatihan di tempat kerja.

 

  • Penggunaan HR berbasis algoritma

Menurut firma riset IDC, 80% dari 2.000 perusahaan global akan menggunakan manajer algoritmik untuk merekrut, memecat, dan melatih pekerja pada tahun 2024.

Manajer algoritmik akan dapat memproses data dalam jumlah besar, berkomunikasi dengan jelas, dan membantu HR dan manajer membuat keputusan yang lebih tepat. Selain itu, mereka dapat menambahkan tingkat transparansi dan keadilan prosedural yang jauh lebih sulit diberikan oleh manusia.

 

  •  Perkembangan peran CHRO

CHRO adalah pejabat tingkat perusahaan yang bertanggung jawab untuk merumuskan dan melaksanakan strategi HR sesuai dengan rencana strategis perusahaan. Misalnya perencanaan perekrutan dan kebutuhan karyawan, manajemen bakat, manajemen kompensasi, dan penilaian kinerja divisi HRD itu sendiri.

Di sebagian besar organisasi, CHRO telah memimpin diskusi dalam rapat dewan terkait kebijakan, kelangsungan bisnis, serta keselamatan dan produktivitas karyawan. Perubahan peran CEO ini memberikan ruang bagi CHRO untuk memahami sentimen karyawan dan memberi nasihat kepada CEO tentang kapan harus angkat bicara dan apa yang harus dikatakan.

 

  • Meningkatkan skill leader dan manajer

Meningkatkan keterampilan para pemimpin dan manajer adalah kunci bagi SDM untuk menciptakan nilai dalam organisasi serta membantu mempertahankan karyawan. Kemampuan ini akan menjadi hal yang penting pada tahun 2023.

 

Human Resources merupakan salah satu profesi yang pastinya semua perusahaan butuhkan. Tidak dapat dipungkiri, trend HR sering berubah-ubah dikarenakan teknologi dan perkembangan semakin canggih. Hal ini bisa menjadi salah satu tantangan terbesar untuk banyak perusahaan agar bisa lebih beradaptasi dengan maraknya perubahan yang ada. Membuat perubahan mengikuti dinamisnya perkembangan dunia memang menjadi tantangan bagi setiap organisasi atau perusahaan. Adapun, yang perlu diingat adalah, karyawan merupakan aspek penting serta aset berharga yang menjadi faktor utama pencapaian tujuan perusahaan.  Akan tetapi, diperlukan pelatihan khusus dengan metode yang tepat pula untuk membimbing karyawan yang mampu beradaptasi dengan zaman atau menjadi seperti yang diinginkan oleh perusahaan.

Bila kamu butuh bantuan untuk menciptakan program well-being bagi karyawan, Ikigai Consulting bisa membantu memberikan bimbingan dan program yang sesuai dengan visi perusahaanmu! Akan tetapi, tidak perlu khawatir. Ada Ikigai Consulting yang bisa membantu kamu untuk menyelesaikan masalah di perusahaanmu!

 

Penulis: Hakim Dzikri

Leave a Reply